Tanaman Pepohonan Untuk Menjernihkan & Menetralisir Air Limbah Beracun Berbahaya Dari Kawasan Perairan Laut Sungai Danau Versi Bilingual Dalam Bahasa Indonesia Serta Bahasa Melayu.
Alam Lingkungan telah menyiapkan jenis tanaman yang dapat mendegradasi dan mengakumulasi logam berat (hiperaccumulator) secara alami natural. Tidak saja sebagai menyerap karbon dioksida jenis tanaman air ini terbukti sangat efektif membantu menetralisir logam berat beracun berbahaya akibat pencemaran di kawasan perairan.
Tumbuhan hiperakumulator adalah tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk menyerap logam berat di dalam biomassanya dalam kadar yang luar biasa tinggi. Kemampuan mengakumulasi logam, misalnya nikel sebesar 10 mg/kg berat kering (setara dengan 0,001 %), tetapi tumbuhan hiperakumulator logam mampu mengakumulasi hingga 11 % berat kering.
Logam berat yang mencemari lingkungan, baik dalam udara, air, dan tanah berasal dari proses alami dan kegiatan industri. Proses alami dapat berasal dari bebatuan gunung berapi yang terlepas, memberikan kontribusi ke lingkungan baik udara, air, dan tanah. Kegiatan manusia (antrhopogenic) seperti kegiatan industri, pertambangan, pembakaran bahan bakar, serta kegiatan domestik lain yang mampu meningkatkan kandungan logam di lingkungan udara, air, dan tanah.
Logam berat dapat menjadi racun bagi manusia apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih. Meskipun semua logam berat dapat mengakibatkan keracunan pada makhluk hidup, sebagian dari logam-logam tersebut tetap dibutuhkan oleh makhluk hidup. Kebutuhan tersebut berada dalam jumlah yang sangat sedikit.
Karena logam-logam tersebut ada yang dibutuhkan tubuh, maka logam-logam tersebut juga dinamakan sebagai logam-logam atau mineral-mineral esensial tubuh.
Logam berat yang ada di lingkungan perairan menjadi persoalan karena terakumulasinya sampai pada rantai makanan, dan mencemari lingkungan. Makhluk hidup dan organisme mengalami keracunan kronis apabila produk yang dikonsumsinya mengandung logam berat.
Author(s): Jannah Firdaus Mediapro
Publisher: Jannah Firdaus Mediapro Publishing
Year: 2021
Language: Indonesian
Tags: limbah, polusi, toxic, waste, hutan, penghijauan